Hello, My name is Gilang Novanda. You can follow me on my twitter @gilangnovanda, Cheerrsss :D

Kamis, 20 September 2012

Night mare

 Saya biasa dipanggil James oleh para atasan saya, baru duduk di universitas lebih bagus dari ITB yang baru semester 3 dan ip selalu kurang dari 3. Tapi nyaris dapet 3. Saya kadang merasa risih dengan pandangan mereka yang memandang saya sebagai mahasiswa rajin, telaten dan teladan. Karena saya meiliki pekerjaan sampingan yaitu bandar menyambung undur-undur. Padahal kan itu biasa. Yap, terima kasih saja lah kalau ada pandangan positif meski saya hanya menganggap saya mahasiswa biasa seperti orang lain. Sama-sama memiliki bulu pantat yang nggak terlalu panjang. Sebelumnya saya tak peduli dan akhirnya mengalami kejadian mistis yang menambah wawasan dan ilmu pengetahuan saya di ilmu otomotif sehingga menambah amal soleh saya. (nyambung ga?). Malam itu saya hampir tertidur. Lampu kamar merk "boolh herang" sudah dimatikan dan sudah membunuh dua kecoa yang unyu beud di ujung kamar yang penuh dengan rambut keriting. Tinggal membaringkan tubuh sexy ini dan memejamkan mata tak lupa berdoa supaya mimpi bisa kencan sama Caca Pradita. Tapi kayaknya itu nggak akan terwujud karena mamih yang sewenang-wenang menyuruh membuang anda(sampah). "Mih, apa benar apa yang terjadi sekarang? Ketika mamih menyuruh saya membuang benda itu keluar?" yang saya maksud itu sampah. Mamih pun mengeluarkan argumentnya yang membuat saya terpojok dan akhirnya ... JEGER. Saya kalah dalam perdebatan yang sengit. Saya mengambil 2 tumpukan sampah yang dibungkus keresek di dapur yang kurang terisi cahaya. Saya hampir membuang muka, karena saya kira sampah. Ah, tapi saya nggak terlalu jelek juga. Begitu berat sampah yang terbungkus dua kresek besar ini. Kira-kira sama beratnya dengan sampah yang saya pegang. 3 bulan disuruh buang sampah kayak gini saya bisa jadi ade rai. Nggak usah ke gym atau tempat olahraga lainnya. Saya melihat ada bungkus indomi di dalamnya, ngorek dikit, kliatan bungkus akua. sampai ga sadar, saya jadi terus-terusan ngoprek sampah. Hujan di malam itu benar-benar membuat seram suasana. Suhu pun menjadi sangat dingin. Suhu dingin seperti ini mengingatkan saya pas waktu di Eropa sana. Dinginnya sama. Dengan memakai boxer saya benar-benar terlihat seperti tukang sampah asli. Oh, tidak! Cahaya lampu membuat rintik hujan yang jatuh dari langit terlihat. saya baru ingat kalau sekarang malam jumat. Tedeng!!! Saya langsung merinding. Takut ada sosok yang saya takuti, kecoa unyu beud. Saya semakin merinding ria saat sampai di pengkolan gang Haji Gofur yang sepi. Konon di wc dekat sana pernah ada suster keramas. Kemudian suster itu buang air. Namun parahnya nggak di siram. Saya semakin ketakutan mengingat ee-nya yang berserakan. Bibir saya mingkem menahan rasa takut. Kepala geleng-geleng mengingat derasnya persaingan bau ee sama bau sampah. Saya takut untuk melewati gang yang misterius itu. Jika saya harus ke tempat pembuangan sampah tak mlewati jalna itu, saya harus memutar lewat gang Haji Gofur part II. Tapi sama saja di situ ada wc juga. Ketika itu mental saya sedang labil dan saya memutuskan lewat gang Haji Gofur part 346. Saya menyusuri gang itu dengan penuh percaya diri. Di kelilingi sisi-sisi rumah yang membentuk jalan gang. Entah kenapa kontrakan yang saya lewati begitu sepi. Apa hari ini ada hari petak umpet sedunia? Saya nggak tau, yang pasti membuat suasana semakin horny, eh horor maksudnya. Tapi saya coba memberanikan diri untuk kesekian kalinya. Saya terus berjalan mengarungi beberapa meter gang dengan susah payah karena beban sampah. Tapi akhirnya tempat pembuangan sampah itu terlihat. Saya tersenyum, misi hampir selesai. Sepi seram mencekam. Seiring kaki melangkah saya bertemu sosok tuyul yang sedang mengelas body mobil. Ternyata kemajuan tekhnologi mebuat semuanya berubah. Sampai ke dunia hantu segala. Dan parahnya mengubah style, tuyul itu memakai baju band The Virgin. Sepertinya tuyul itu salah satu fans Justin Bieber, soalnya terlihat dari mukanya,
 
 Dompetnya memakai rante. Barangkali dia takut di copet sama tuyul yang lain. Saya harus berani melewati tuyul itu. Harus!!! Agar perjuangan saya melawan rasa takut tidak sia-sia. Saya pergi kewarung membeli m 1 50, bisa. supaya bener-bener bisa melewati tuyul itu dan berhasil membuang sampah. Setelah sampai saya melempar sampah di tangan kanan, sampah itu harus di lempar agar masuk ke tempat sampah yang berbentuk bak besar. Distu ada peraturan harus memasukan sampah ke dalamnya. karena jarak saya dengan bak itu tak terlalu dekat, saya gagal memasukan kedua sampah yang ada di tangan kanan kiri. Meski gagal masuk, saya tak peduli dan pulang. Tak mengikuti her remedial dan sebagainya. Tapi saat berbalik, tiba-tiba sosok tuyul pangki itu mendekati saya. Saya ketakutan dan AAAAAAAAAA Tuyul itu memegang tangan saya. kemudian berkata. "jang,mun buang smpah yg bnr." sy tak menghraukan'y dan plg.

Read More/Selengkapnya...